24 August 2010

Ia pasti diwariskan

Ramai orang mengumpul harta. Ramai orang menyimpan wang berjuta. Ramai orang mencari apa jua yang berharga. Ramai orang lebih cintakan dunia.

Tetapi sedarkah kita semua itu akan kita tinggalkan. Ia pasti akan diwariskan.

Apabila kita meninggal dunia semua akan kita titipkan buat anak, cucu dan cicit kita. Tetapi apakah yang akan tinggal bersama kita?

Jika harta hanya kita kumpulkan untuk menyenangkan hati kita bahawa kita ini kaya raya. Jika harta kita hanya untuk kita bermegah-megah bahawa ia adalah hasil usaha kita. Untuk apa kita punya harta yang tidak terkira banyaknya?

Sedarkah kita ia pasti akan diwariskan. Mahukah kita, harta yang masa hidup kita yang punya, tetapi masa kita mati ia tidak bermakna buat kita sedikitpun. Mahukah kita, harta yang kita kumpul dan himpun itu akan menyukarkan kita di hari perhitungan?

Kalau begitu tak perlulah bekerja, biarlah kita hidup papa kedana. Tidak! Bukan itu maksud saya. Jika kita punya harta, jadikanlah ia sebagai bekalan berguna tatkala tiada siapa yang dapat membantu kita. Jika kita ada wang, infakkanlah agar ia menjadi pemberat amal tatkala ditimbang kelak di hari yang telah ditentukan.

"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."  (3:180)

Bahkan kita ingin jika apa jua harta yang kita ada di dunia ini bakal membantu kita mewarisi syurga Allah yang tidak tergambar nikmatnya.

"Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa." (19:63)

Jika kita merasa bakhil untuk menafkahkan apa yang kita cintai, ingatlah bahawa pemberian kita itu tidak akan menjadikan kita miskin, tetapi kita akan menjadi lebih kaya dan bahagia.

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (2:261)

Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cubaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.

Sungguh ia hanyalah ujian dan amanah yang akan dipertanggungjawabkan. Jika kita tidak merancang untuk menjadikannya sebagai amal jariah, maka ia hanyalah akan menjadi warisan dari zaman ke zaman.

Apalah gunanya wang berjuta jika jasad kita telah berada di liang lahad? Apalah gunanya tanah berekar-ekar sedangkan kita akan mendiami pusara yang kecil dan sempit? Apalah gunanya anak-anak yang ramai jika hanya menjadi musuh kita di akhirat kelak?

"Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?" (28:60)

Fikir-fikirkan... Renung-renungkan...                         

No comments: